TUGAS
Pendidikan Seni
di SD
Nama : Nora Nopriza
Nim : 825 178 863
Kls : III.E
KEGIATAN BELAJAR 2
UNSUR DASAR DAN
ELEMEN KOMPOSISI TARI
UNSUR - UNSUR DASAR TARI
.
1. GERAK
Gerak tari
adalah gerak yang telah mengalami perubahan atau proses stilasi dari gerak
wantah (asli) ke gerak murni dan gerak maknawi. Gerak wantah yang telah
mengalami stilasi itu akhirnya dapat dilihat dan dinikmati karena menjadi
gerakan yang memiliki nilai estetik (gerak murni dan gerak gerak maknawi).
Gerak wantah contohnya mencangkul, membatik dll.gerak wantah mudah dipahami
sebalikknya gerak murni dan maknawitidak mudah dipahamikarena sudah mengalami
proses stilisasi atau perubahan baik penambahan dan pengurangan. Gerak murni
merupakan gerak wantah yang telah diubah menjadi gerak yang indah namun tak
bermakna. Gerak maknawi adalah gerak wantah merupakan gerak yang telah diubah
menjadi gerak indah yang bermakna.
2. UNSUR TENAGA
Penggunakaan
tenaga dalam gerak tari meliputi :
a. intensitas berkaitan dengan kuantitas tenaga dalam tarian yang menghasilkan tingkat
a. intensitas berkaitan dengan kuantitas tenaga dalam tarian yang menghasilkan tingkat
ketegangan gerak
b. Aksen/tekanan muncul ketika gerakan dilakukan secara tiba-tiba dan kontras
c. Kualitas berkaitan dengan cara penggunakaan atau penyaluran tenaga.
b. Aksen/tekanan muncul ketika gerakan dilakukan secara tiba-tiba dan kontras
c. Kualitas berkaitan dengan cara penggunakaan atau penyaluran tenaga.
3. UNSUR RUANG
Unsur ruang yang dimaksudkan sebagai unsur tari terbagi dua yakni ruang yang diciptakan oleh penari dan ruang pentas atau ruang tempat penari melakukan gerak.
Ruang yang diciptakan penari adalah ruang yang dibatasi oleh imajinasi penari berupa jarak yang terjauh yang dapat dijangkau oleh tangan dan kakinya dalam posisi tidak pindah tempat.
Ruang pentas adalah arena yang digunakan oleh penari yang biasa disebut dengan panggung, lapangan atau halaman terbuka.
4. UNSUR WAKTU
Dalam unsur waktu juga menentukan dalam membangun gerak tari. Dalam unsur waktu ada 2 faktor yang sangat penting yaitu ritme dan tempo. Ritme dalam gerak tari menunjukkan ukuran waktu dari setiap perubahan detail gerak, ritme lebih mengarah pada ukuran cepat atau lambat setiap gerakan yang dapat dicapai
Unsur ruang yang dimaksudkan sebagai unsur tari terbagi dua yakni ruang yang diciptakan oleh penari dan ruang pentas atau ruang tempat penari melakukan gerak.
Ruang yang diciptakan penari adalah ruang yang dibatasi oleh imajinasi penari berupa jarak yang terjauh yang dapat dijangkau oleh tangan dan kakinya dalam posisi tidak pindah tempat.
Ruang pentas adalah arena yang digunakan oleh penari yang biasa disebut dengan panggung, lapangan atau halaman terbuka.
4. UNSUR WAKTU
Dalam unsur waktu juga menentukan dalam membangun gerak tari. Dalam unsur waktu ada 2 faktor yang sangat penting yaitu ritme dan tempo. Ritme dalam gerak tari menunjukkan ukuran waktu dari setiap perubahan detail gerak, ritme lebih mengarah pada ukuran cepat atau lambat setiap gerakan yang dapat dicapai
B. Elemen Komposisi Tari
1. Gerak
Pendapat para pakar tari yang tersebut di atas
menyatakan, elemen utama dari tari adalah gerak baik gerak di tempat (non
lokomotor) maupun gerak berpindah tempat (lokomotor). Gerak dalam tari
dibedakan menjadi 2 yaitu gerak murni dan gerakmaknawi.
Gerak
murni adalah gerak yang sama sekali tidak mengandung arti, sedangkan gerak
maknawi adalah gerak yang mengandung arti. Dengan adanya perbedaan gerak
tersebut maka gerak dalam tari menurut wataknya dibedakan mnejadi 2 yaitu gerak
yang memiliki watak feminim dan watak maskulin. Gerakyang feminim biasanya
memiliki volume gerak yang lebih kecil/sempit, sedangkan gerak maskulin memilki
volume gerak yang lebih besar. Jenis gerak feminim biasanya pada tari-tarian
tradisional di Jawa banyak dipakai pada tari halusan, sedang gerak maskulin
banyak digunakan pada tari gagahan dan pada tari Bali biasanya digunakan pada
tari putra keras.
2. Tema
Tema adalah ide-ide
pokok/ ide sentral. (Masitoh, 2005: 47). Dalam mengembangkan tema dapat dipilih
dari berbagai topik yang dipandang relevan.
Ada beberapa
karakteristik tema antara lain:
1. Memberikan pengalaman langsung tentang objek
bagi pemain.
2. Menciptakan kegiatan/kreasi sehingga pemain
menggunakan
semua pemikirannya.
3. Membangun kegiatan yang berkaitan dengan
minat
Desain atas merupakan desain yang dilihat oleh
penonton, yang tampak terlukis pada ruang yang berada di atas lantai. Desain
atas ini dapat pula dikatakan atau lebih tepatnya dengan istilah pose dalam tari karena
dilakukan di tempat. Oleh karenanya desain atas akan lebih jelas nampak apabila
dilihat dari satu arah penonton atau dari depan.Menurut Soedarsono dalam bukunya
yang berjudul pengantar pengetahuan dan komposisi tari mengemukakan ada19
desain atas dan masing-masing memiliki sentuhan emosional yang berbeda-beda.
Adapun 19 dari desain tersebut sebagai berikut
:
a. Desain Datar
Desain datar adalah desain yang apabila dilihat
dari arah penonton, badan penari tampak dalam postur tanpa perspektif. Semua
anggota badan dalam postur mengarah ke samping.Desain datar inimemberikan
kesan konstruktif, ketenangan, kejujuran.
b. Desain Dalam
Desain dalam adalah desain yang apabila dilihat
dari arah penonton, badan penari tampak memiliki perspektif yang dalam.
Beberapa anggota badan seperti kaki dan lengan diarahkan ke belakang, kedepan,
ke samping, dan menyudut.
c. Desain Vertikal
Desain Vertikal adalah desain yang menggunakan
anggota badan pokok yaitu tungkai dan lengan menjulur ke atas atau ke bawah.
d. Desain Horisontal
Desain horisontal adalah desain yang
menggunakan sebagian dari anggota badan mengarah ke garis horisontal.
e. Desain Kontras
Desain kontras adalah desain yang menggunakan
garis-garis silang dari anggota badan atau garis-garis yang akan bertemu bila
dilanjutkan.
f. Desain Murni
Desain murni adalah desain yang ditimbulkan
oleh postur penari yang sama sekali tidak menggunakan garis kontras.
g. Desain Statis
Desain statis adalah desain yang menggunakan
pose-pose yang sama dari anggota badan walaupun bagian badan yang lain
bergerak.
h. Desain Lurus
Desain lurus adalah desain yang menggunakan
garis-garis lurus pada anggota badan seperti tungkai, torso, dan lengan
i. Desain Lengkung
Desain lengkung adalah desain dari badan dan
anggota –anggota badan lainnya menggunakan garis lengkung.
j. Desain Bersudut
Desain bersudut adalah desain yang banyak
menggunakan tekukan-tekukan tajam pada sendi-sendi seperti lutut, pergelangan
tangan, kaki, dan siku.
k. Desain Spiral
Desain Spiral adalah desain yang menggunakan
lebih dari satu garis lingkaran yang searah pada anggota badan.
l. Desain Tinggi
Desain tinggi adalah desain yang dibuat dari
bagian dada penari ke atas.
m. Desain Medium
Desain medium adalah desain yang dipusatkan
pada daerah sekitar dada ke bawah sampai pinggang penari.
n. Desain Rendah
Desain rendah adalah desain yang dipusatkan
pada daerah yang berkisar antara pinggang penari sampai lantai.
o. Desain Terlukis
Desain terlukis adalah desain bergerak yang
dihasilkan oleh salah satu atau beberapa anggota badan atau property yang
bergerak untuk melukiskan sesuatu.
p. Desain Lanjutan
Desain lanjutan adalah desain yang berupa garis
lanjutan yang seolah-olah ada , yang ditimbulkan oleh salah satu anggota badan.
Misalnya orang yang menyuruh pergi cukup menggerakkan lengan dan
mengacungkan jari menunjuk pintu.
q. Desain Tertunda
Desain tertunda adalah desain yang terlukis
diudara yang ditimbulkan oleh rambut panjang, rok panjang/lebar, selendang
panjang dan sebagainya.
r. Desain Simetris
Desain simetris adalah desain yang dibuat
dengan menempatkan garis-garis anggota badan kanan dan kiri berlawanan arah
tetapi sama.
s. Desain Asimetris
Desain Asimetris adalah desain yang dibuat
dengan menempatkan garis-garis anggota badan yang kiri berlainan dengan yang
kanan.
4. Desain Lantai
Desain lantai adalah garis-gasir dilantai yang
dilalui oleh seorang penari di atas panggung atau garis dilantai yang dibuat
oleh formasi penari kelompok. Dalam pembuatan desain lantai garis menjadi
bagian yang sangat penting dan menentukan dalam pengaturan /penempatan penari
di atas panggung.
Garis memiliki demensi memanjang , mempunyai
arah dan mempunyai sifat. .Secara garis besar garis dapat dibedakan menjadi 2
yaitu garis lurus dan garis lengkung.
a. Garis lurus
Garis lurus dapat dibuat dalam bentuk diagonal
, vertikal, dan horizontal.
Garis lurus memiliki arti simbolis kuat dan
tegas, dan biasanya
banyak digunakan untuk tari-tarian yang
mengungkapkan kegembiraan.
Garis lengkung dapat dibuat dalam berbagai
bentuk seperti
lingkaran, setengah lingkaran dan sebagainya.
Garis lengkung memiliki
arti simbolis lembut, lemah, dan romantis.
Desain ini banyak digunakan dalam tari-tarian religius karena dianggap mampu
menyatukan tujuan /keinginan dari masyarakat pendukungnya.
Dalam pembuatan desain lantai garis berfungsi
untuk memperjelas suatu bentuk, maksudnya jika seorang penata tari menginginkan
membuat garis diagonal seorang koreografer sudah mempertimbangkan jumlah penari
yang dibutuhkan agar garis tersebut nampak jelas diagonal. Misalnya dilakukan
oleh 5 -6 penari. Garis juga dapat dipandang sebagai lambang/simbol misalnya
garis horizontal dapat memberi ekspresi ketenangan atau istirahat
5. Desain Musik
Musik adalah salah satu elemen komposisi yang
sangat penting dalam suatu penggarapan tari. Musik merupakan teman yang tidak
dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya, karena antara musik dan tari merupakan
dua perpaduan yang harmonis. Di dalam tari musik dibedakan menjadi dua yaitu
musik internal dan
musik eksternal.
a. Musik Internal
Musik
internal yaitu musik yang bersal dari diri penari, misalnya tepuk tangan,
hentakan kaki, nepuk dada, suara, tepuk paha, Contoh dalam tari Saman dari
Aceh, tari Kecak dari Bali.
b. Musik Eksternal
Musik eksternal yaitu musik yang berasal dari
luar diri penari atau suara yang dihasilkan oleh alat. Untuk musik eksternal
ini bisa dari musik diatonis atau pentatonis. Musik diatonis adalah alat musik
yang menggunakan elektronik. Sedangkan musik pentatonis adalah musik gamelan
atau disebut juga musik tradisional. Contoh tari sebagian besar tarian
menggunakan musik eksternal kalau di Yogyakarta misalnya tari Golek, tari
Bedoyo, Srimpi, Klono Topeng dan sebagainya.
Adapun fungsi musik dalam dalam tari
1)Sebagai iringan tari
2)Sebagai pemberi suasana pada garapan tari
3)Sebagai ilustrasi
6. Desain Kelompok
Komposisi kelompok adalah komposisis yang
dilakukan oleh sejumlah penari atau lebih dari satu orang penari.. Komposisi kelompok
dibedakan menjadi 2 yaitu kelompok kecil dan kelompok besar.
a.Kelompok kecil. Kelompok kecil terdiri dari 2
–4 penari
b.Kelompok besar 5 –10 orang bahkan bisa lebih.
c.Kolosal 50 lebih
d.Tari masal melibatkan orang lain di luar
penari
Elemen-elemen komposisi kelompok yaitu
Serempak, berimbang, berturutan, bergantian, selang-seling, terpecah.
1)Serempak (Unison)
Gerak
yang dilakukan oleh sejumlah penari secara bersama sama. Pengaturan penari
dengan pola serempak ini dianggap yang paling sederhana karena dapat diatur
dalam pola lantai garis lurus maupungaris lengkung.
Pengertian kelompok berimbang adalah pembagian
jumlah jumlah kelompok kiri kanan sama atau disebut juga simetris. Selain
pembagian jumlah penari yang sama antar kanan dan kiri sama bisa juga dilakukan
dengan melakukan gerak antara kanan kiri dilakukan oleh sisi tubuh yang
berbeda.
3) Berturutan/bergantian (canon)
Desain berturutan adalah gerak yang dilakukan
secara berturutan atau bergantian. Misalnya gerak yang memiliki frase gerak
enam belas hitungan dapat dipecah menjadi frase empat hitungan.
4) Selang-seling (alternate)
Penggunaan desain kelompok selang-seling akan
nampak menarik apabila pengaturan penari dengan pengolahan level.
5) Terpecah (broken)
Seorang piñata tari hendaknya berhati-hati
karena gerak dilakukan oleh penari dengan bentuk heterogen tetapi nampak
menjadi satu kesatuan dan saling berhubungan satu dengan yang lainnya
7. Dinamika
Pengertian dinamika adalah kekuatan dalam yang
menyebabkan gerak menjadi hidup dan menarik dikatakan pula dinamika adalah
kekuatan, kualitas,kekuatan menarik , kekuatan /mendorong, dinamika dapat
dikatakan /diibaratkan sebagai jiwa emosionil dari gerak.Pencapaian dinamika
ini berkaitandengan penggunaan tenaga,ruang , dan waktu.
8. Tata Panggung
Penggunaan properti yang bervariasi juga bisa
membantu memunculkan dinamika karena dengan berbagai macam properti membantu
seorang koreografer mewujudkan berbagai macam gerak.
KEGIATAN
BELAJAR 3
UNSUR DAN
PRINSIP SENI RUPA
A. Unsur-unsur Seni Rupa
Seni rupa
dibangun oleh sejumlah unsure yang membentuk kesatuan yang padu sehingga
karyanya dapat dinikmati secara utuh.
Unsur-unsur
dasar karya seni rupa adalah unsur-unsur yang digunakan untuk mewujudkan sebuah
karya seni rupa. Unsur-unsur ini diantaranya antara lain adalah titik, garis,
bidang, bentuk, ruang, warna, tekstur, dan gelap terang.
1. Garis
Menurut
jenisnya, garis dapat dibedakan menjadi garis lurus, lengkung, panjang, pendek,
horizontal, vertikal, diagonal, berombak, putus-putus, patah-patah, spiral dan
Iain-Iain. Kesan yang ditimbulkan dari macam-macam garis dapat berbeda-beda,
misalnya garis lurus berkesan tegak dan keras, garis lengkung berkesan lembut
dan lentur, garis patah-patah berkesan kaku, dan garis spiral berkesan lentur.
Garis dapat
juga memberikan kesan watak tertentu sehingga dapat digunakan sebagai
perlambangan, seperti:
- Garis tegak
melambangkan keagungan, kestabilan;
-
Garis miring
mengingatkan pada kegoncangan, tidak stabil, gerak;
-
Garis tegas,
kuat, terpatah-patah mengesankan kekuatan;
-
Garis halus,
melengkung-lengkung berirama mengesankan kelembutan, kewanitaan.
Sedangkan
menurut wujudnya garis dapat dibedakan menjadi:
- Garis nyata, merupakan garis yang dihasilkan
dari coretan atau goresan lengkung.
- Garis semu,
merupakan garis yang muncul karena adanya kesan balans pada bidang, warna atau
ruang
Warna
Kesan yang
timbul oleh pantulan cahaya pada mata disebut warna. Warna dapat dikelompokkan
menjadi tiga, yaitu:
Warna pokok
atau primer, yaitu warna yang tidak berasal dari warna apapun, meliputi warna
merah, kuning, dan biru.
Warna sekunder
merupakan campuran dari warna primer.
Contoh:
·
merah + kuning
: jingga
·
biru +
kuning : hijau
·
merah +
biru : ungu
Warna tertier
merupakan hasil campuran antara warna primer dan warna sekunder.
Contoh:
·
kuning +
hijau : kuning kehijau-hijauan
·
biru +
ungu : ungu kebiruan
·
jingga +
merah : jingga kemerahan
Selain
jenis-jenis warna di atas terdapat pula warna netral, yaitu warna putih dan
hitam.
Tekstur
Tekstur adalah
sifat dan keadaan suatu permukaan bidang atau permukaan benda pada sebuah karya
seni rupa. Setiap benda mempunyai sifat permukaan yang berbeda. Tekstur
dibedakan menjadi tekstur nyata dan tekstur semu. Tekstur nyata adalah nilai
raba yang sama antara penglihatan dan rabaan. Sedangkan tekstur semu adalah
kesan yang berbeda antara penglihatan dan perabaan.
Ruang
Ruang dapat
digolongkan menjadi dua, yaitu: Ruang dalam bentuk nyata, misalnya ruangan pada
kamar, ruangan pada patung. Ruang dalam bentuk khayalan (ilusi), misalnya
ruangan yang terkesan dari sebuah lukisan.
Bidang
Bidang
merupakan pengembangan garis yang membatasi suatu bentuk sehingga membentuk
bidang yang melingkupi dari beberapa sisi. Bidang mempunyai sisi panjang dan
lebar, serta memiliki ukuran.
B. Prinsip Seni Rupa
Terdapat
beberapa prinsip dalam menyusun komposisi suatu bentuk karya seni rupa, yaitu:
· Kesatuan
(unity)
Kesatuan adalah
pertautan bagian-bagian dalam sebuah karya seni rupa. Kesatuan merupakan
prinsip yang utama di mana unsur-unsur seni rupa saling menunjang satu sama
lain dalam membentuk komposisi yang bagus dan serasi. Untuk menyusun satu
kesatuan setiap unsur tidak harus sama dan seragam, tetapi unsur-unsur dapat
berbeda atau bervariasi sehingga menjadi susunan yang memiliki kesatuan.
Keseimbangan
(balance)
Keseimbangan
adalah kesan yang didapat dari suatu susunan yang diatur sedemikian rupa
sehingga terdapat daya tarik yang sama pada tiap-tiap sisi susunan.
Irama (rhytm)
Irama adalah
pengulangan satu atau beberapa unsur secara teratur dan terus-menerus. Susunan atau
perulangan dari unsur-unsur rupa yang diatur, berupa susunan garis, susunan
bentuk atau susunan variasi warna. Perulangan unsur yang bentuk dan
peletakannya sama akan terasa statis, sedangkan susunan yang diletakkan
bervariasi pada ukuran, warna, tekstur, dan jarak akan mendapatkan susunan
dengan irama yang harmonis.
· Penekanan
(kontras)
Penekanan
adalah kesan yang diperoleh karena adanya dua unsur yang
berlawanan.Perbedaan yang mencolok pada warna, bentuk, dan ukuran akan
memberikan kesan yang tidak monoton.
·
Proporsi
Proporsi atau
kesebandingan yaitu membandingkan bagian-bagian satu dengan bagian lainnya
secara keseluruhan. Misalnya membandingkan ukuran tubuh dengan kepala, ukuran
objek dengan ukuran latar, dan kesesuaian ukuran objek satu dengan objek
lainnya yang dekat maupun yang jauh letaknya.
Keselarasan
(harmony)
Keselarasan
adalah hubungan kedekatan unsur-unsur yang berbeda baik bentuk maupun warna
untuk menciptakan keselarasan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar